Written By Abdulmanan on Selasa, 28 Juni 2011 | 01.11
Ketua : H. Saepuloh, S.Pd
Divisi K7 : Masdenovel, S.Pd. , M.Pd
Divisi K7 : Drs. Edi Cahyadi
Divisi Lingkungan Hidup : Nurul Iman Rojaby, S.Si.
Dalam penerapannya, untuk menjadi sebuah sekolah memiliki budaya lingkungan maka diperlukan beberapa unsur penting yaitu :
a.Pengembangan Kebijakan Sekolah
Perlu dikembangkan sebuah atau beberapa kebijakan sekolah yang mendukung konsep sekolah berbudaya lingkungan antara lain:
·Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar di lingkungan lu ar sehingga belajar tidak selalu berlangsung di lingkungan sekolahnya sendiri
·Memfasilitasi terbentuknya simpul belajar non sekolah yang ramah kepada siswa misalnya melakukan pembelajaran di taman kota, RTH (ruang terbuka hijau), rumah sakit, pertokoan, pasar, bank, perkantoran, desa terpencil, serta mengakses masyarakat
·Memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan pengembangan potensi diri melalui seminar, lokakarya, pelatihan-pelatihan
·Mendukung siswa yang tidak mampu untuk tetap berprestasi melalui jalur teman atau orang tua asuh
·Marginal menyediakan nara sumber dari luar
b.Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Banyak kegiatan sehari-hari yang dapat dikaitkan dengan kurikulum di sekolah. Salah satu bentuk pembelajaran kontekstual yang dapat dilaksa nakan adalah implementasi dari beberapa kolaborasi mata pelajaran. Implementasi tersebut dapat dilakukan di luar lingkungan sekolah misal nya di sebuah desa atau kawasan tertentu dengan maksud dapat memberikan suasana berbeda dan menyenangkan serta memberikan pengalaman baru bagi siswa. Melalui sekolah alam, diharapkan siswa dapat belajar dari apa yang dia lihat, apa yang dirasakan serta apa yang ditemukannya di lingkungan. Dengan model pembelajaran bermakna seperti itu maka konsep-konsep yang ditemukan siswa selama proses pembelajaran dapat mempengaruhi daya retensinya. Pemahaman terhadap suatu konsep melalui pembelajaran di sekolah alam akan memiliki sifat dapat bertahan lebih lama atau bersifat meningkatkan daya retensi siswa. Kondisi tersebut pada kenyataannya dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki siswa.
Ketika siswa melalui pembelajaran melakukan aksi lingkungan berupa penanaman, maka di samping siswa terampil melakukannya (vocational skill) juga didapati kemampuan siswa untuk mengenal lebih dalam struktur anatomi maupun fisiologis tanaman tersebut. Selain itu dengan teknik belajar di lingkungan, diharapkan akan terbentuk jiwa -jiwa yang memiliki kesadaran tinggi terhadap permasalahan lingkungan. Generasi yang kreatif, inovatif dan peka terhadap isu-isu lingkungan akan tercipta dengan sendirinya.
Beberapa aksi lingkungan yang dapat dilakukan siswa dalam konsep sekolah berbudaya lingkungan antara lain:
·Kegiatan penghijauan
·Bakti sosial lingkungan
·Jalan sehat
·Kerj a bakti lingkungan
·Melakukan konservasi lahan dengan penanaman
·Pemeliharaan tanaman
·Pemanfaatan kebun bibit
·Penambahan koleksi kebun sekolah untuk proses pembelajaran keanekaragaman hayati
·Perbanyakan tanaman untuk melatih life skill
·Konservasi flora & fauna
·pengenalan konsep konservasi
·Implementasi PLH
·Melaksanakan ”Gugur Gunung” atau bedol sekolah
·Monitoring dan evaluasi.
·Penilaian antar kelas.
·Lomba barang bekas
·Mengembangkan produk olahan bahan sekitar
·Mengadakan pameran produk kreasi siswa
Dalam pelaksanaan program gugur gunung, tidak hanya siswa yang mengikuti kegiatan tersebut tetapi seluruh komponen sekolah wajib ikur serta dengan tujuan memberikan bekal life skill baik kepada siswa, guru, karyawan dan pesuruh. Melalui kegiatan seperti itu, diharapkan seluruh warga sekolah dapat memiliki pemahaman yang sama tentang visi dan misi sekolah.
c.Pengembangan Kegiatan Partisipatif
Untuk membangun sebuah komitmen menjadikan sekolah berbudaya lingkungan, maka peran stake holder tidak dapat diabaikan. Perlunya melibatkan peran serta aktif komite sekolah untuk mendukung semua kegiatan.
Keterlibatan komite sekolah dalam bentuk:
·Pendanaan
·Dukungan atau support dalam pelaksanaan program-program sekolah misalnya kegiatan implementasi mata pelajaran, pembelajaran di alam dan sebagainya
·Keterlibatan secara langsung dalam aktivitas sekolah
·Mediasi antara sekolah dengan instansi terkait atau dengan pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha
·Keterlibatan dalam kegiatan pembelajaran, mengevaluasi pelaksanaan program-program sekolah, monitoring seluruh kegiatan sekolah
·Mendorong akreditasi sekolah untuk mencapai sekolah bermutu
·Mendorong pelaksanaan sertifikasi guru guna mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melalui aset guru yang profesional
·Mendorong sekolah untuk menyajikan program pendidikan yang lebih beragam dan relevan
·Dukungan untuk mendekatkan siswa dengan lingkungan terdekatnya sehingga siswa mampu menangani semua isu lokal disekelilingnya
d.Pengembangan Pengelolaan Sarana Prasarana
Dalam pembentukan sekolah berbudaya lingkungan, pengelolaan sarana prasarana menjadi sesuatu yang sangat penting. Penggunaan dan pengadaan atau pengembangan sarana prasarana yang efektif dan efisien serta tepat guna harus menjadi acuan utama.
Untuk mendukung terciptanya sekolah berbudaya lingkungan maka konsep berikut perlu diterapkan di sekolah, yaitu:
·Melakukan penghematan semua sumber daya di sekolah, listrik, air
·Penghematan penggunaan alat tulis kantor
·Pemanfaatan barang bekas untuk pembuatan media pembelajaran
Written By Abdulmanan on Jumat, 24 Juni 2011 | 07.05
Selain Tempat parkir untuk tamu dan untuk para siswa, tak lengkap rasanya tanpa tempat parkir untuk guru, maka dari itu mari kita kupas mengenai tempat parkir para guru di SMKN 3 kuningan :D.
Tempat parkir para guru ini bisa di bilang lumayan mewah karena jikalau hujan tiba motor para guru tidak akan basah ataupun kotor, karena sudah disiapkan ruang parkir VIP. :D, ruang yang ada atapnya, tempat parkir para guru ini disiapkan untuk para guru, tidak kalah dengan siswanya, para guru memarkirkan kendaraannya dengan rapih tidak asal parkir, itu semua untuk memberikan contoh kepada para siswanya, tempat parkir yang nyaman membuat parasiswa mengikuti apa yang dilakukan gurunya, karena apa kata dunia bila gurunya saja tidak rapi memarikirkan kendaraannya maka muridnya pula akan mengikuti jejak langkahnya tempat parkir para guru yang acak-acakan, tetapi guru di SMKN 3 Kuningan memberikan contoh yang bagus kepada para siswanya.
Dan bisa dilihat pada gambar disamping ini, ini merupakan tertata rapihnya motor kendaraan roda 2 di tempat parkir para guru, semoga untuk selanjutnya guru tetap akan memberikan contoh kepada muridnya siswa-siswi SMKN 3 Kuningan.
Selain tersedianya tempat parkir untuk siswa, pihak sekolah juga menyediakan tempat parkir untuk para tamu yang daftar, terutama di saat sekarang ini banyak para tamu yang daftar ulang ke SMKN 3 Kuningan.
Banyaknya para tamu yang datang ke SMKN 3 Kuningan selain Peserta yang daftar ke smkn 3 Kuningan ataupun yang daftar ulang, sangat banyak yang bawa kendaraan roda dua ke Sekolah SMKN 3 Kuningan, dan apalagi angkatan lulusan 2011 yang datang ke Sekolah untuk mengambil Izasah ataupun cap 3 jadi.
Untuk mempermudah dan untuk kenyamanan lingkungan sekolah, maka disediakanlah tempat parkir yang luas, dari depan halaman sekolah, depan bengkel bangunan, Depan Mesjid, dll.
Dan tak kalah menyenangkannya yaitu para tamu mematuhi garis parkir yang sudah di sediakan, tidak parkir sembarangan, itu semua karena kesadaran diri sendiri, tetapi kadang diingatkan oleh satpam itu hanya segelintir orang, karena manusia itu ada yang disiplin ada yang tidak disiplin, Allah SWT. Memberikan karakter yang berbeda-beda. Untuk itu marilah kita disiplin parkir untuk para tamu.
Tempat yang bagus adalah dambaan setiap orang, tempat yang nyaman juga adalah keinginan semua orang, begitupun keinginan Siswa-siswi yang berkenderaan roda 2 menginginkan tempat parkirnya adalah nyaman, bagus, dan tak lupa tidak beralaskan tanah, karena menurut survey membuktikan bahwa tempat parkir yang bawahnya tanah akan mengkotori motor ketika hujan, bukan hanya motor tetapi pada sepatu dapat mengkotori sepatu tersebut.
Dan akhirnya dibangunlah tempat parkir siswa yang sampai sekarang masih di bangun mungkin butuhkan waktu 2 minggu lebih maupun kurang, untuk menyelesaikan tempat parkir yang bagus, nyaman dsb. Semua ini untuk kenyamanan siswa-siswi SMKN 3 Kuningan.
Pembangunan Tempat parkir siswa ini membuat kerapihan yang ditampilkan oleh para siswa terhadap menyimpan kendaraan. Dan tidak membuat motor kotor lagi. Maka dari itu saran saya Teruslah perbaiki sekolah sehingga memberikan kenyamanan terhadap guru, siswa-siswi dan siapapun yang masuk ke SMkn 3 Kuningan, dan itu semua tak lupun dari para siswa-siswinya juga untuk tidak merusak pasilitas yang ada di SMKN 3 Kuningan.
Selain Berjalan di jalur hijau, SMKN 3 Kuningan juga menganjurkan untuk memakai helem ketika masuk di kawasan SMKN 3 Kuningan, terutama para siswa SMKn3 Kuningan harus memakai helem dengan benar sesuai dengan anjuran pemerintah, yaitu memakai helem SNI,
Dalam Undang-undang nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan telah ditetapkan ketentuan pidana bagi pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm pengamanan. Pada pasal 61 (2) disebutkan : “Barangsiapa tidak menggunakan sabuk keselamatan pada waktu mengemudikan kendaraan bermotor roda empat atau lebih, atau tidak mengggunakan helm pada waktu mengemudikan kendaraan bermotor roda dua atau pada waktu mengemudikan kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang tidak dilengkapi dengan rumah-rumah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf e, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah).
Sedangkan bagi yang menumpang ( memboceng) dikenai pidana sesuai pasal 61 (3) :“Barangsiapa tidak memakai sabuk keselamatan pada waktu duduk di samping pengemudi kendaraan bermotor roda empat atau lebih, atau tidak memakai helm pada waktu menumpang kendaraan bermotor roda dua atau menumpang kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang tidak dilengkapi dengan rumah-rumah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah)”
Dari kedua ketentuan diatas terlihat bahwa ancaman hukuman bagi pengendara atau penumpang kendaraan roda dua cukup besar yaitu setinggi-tingginya Rp.1.000.000 atau kurungan selama-lamanya satu bulan.
Fungsi helmet yang sebenarnya yaitu untuk melindungi kita saat terjadi kecelakaan yang tidak di inginkan.
Maka SBL smkn 3 kuningan menganjurkan bagi siswa-siswi yang mengendarai roda dua (MOTOR) Kuningan harus memakai helem dimulai dari gerbang sampai ke Parkiran motor.
Bagi para siswa yang melanggar maka akan diberikan sangsi oleh petugas SBL dan biasanya yang memberikan sangsi adalah Bapak Saeful, dan sangsinya terutama adalah dengan memberikan masukan/kritikan untuk memakai helem dengan memarahi biasanya, tapi marah disini karena sayang mungkin :D .
Jadi Pesan Bang Abdulmanan.. Pakailah helem dengan benar, dan ingat pakailah Helm SNI :D
Sekolah Menengah Kejuaran Negeri 3 Kuningan merupakan sebuah SMKN yang ada di Kabupaten Kuningan. Berlokasi di Jalan Raya Cirendang-Cigugur, Kabupaten Kuningan. alamat website http://smkn3-kuningan.net .Dengan sertifikat ISO 9001-2008, sekolah ini merintis Sekolah yang bertaraf Internasional. Didirikan pada tanggal 20 November 1984, dirancang untuk menghasilkan lulusan/tamatan yang memiliki pemahaman dan keahlian/keterampilan serta memiliki wawasan kewirausahaan dalam bidang teknologi dan industri untuk mengisi kebutuhan pasar tenaga kerja. Metode yang diterapkan di sekolah adalah melalui praktek langsung (Learning By Doing) sehingga materi pelajaran dapat cepat diserap oleh siswa.
Fasilitas yang dimiliki oleh SMKN 3 Kuningan antara lain :
Fasilitas Utama
Ruang belajar, Ruang Bengkel/Praktek, Ruang Gambar, Lab Komputer, Lab Bahasa, Lab IPA, Ruang Self Acces Study (SAS) yang tekoneksi internet, Jaringan Internet yang diberi nama W@N EDUKASI, dan sebagainya
Fasilitas Penunjang
Perpustakaan, Mesjid, Sarana Olahraga (Basket, Voli, Sepakbola), koperasi siswa, Photo Copy center, Wartel, Studio Radio SP FM, Studio Pemancar TV Edu, Warnet, Bengkel Autoservice, Lapangan parkir luas, dan sebagainya.
SMKN 3 Kuningan memiliki 7 kompetensi keahlian yaitu :
Written By Abdulmanan on Senin, 20 Juni 2011 | 03.51
Tepat waktu mungkin hal yang sangat mudah untuk diucapkan, tetapi jika dilakukan atau dilaksanakan mungkinlah sangat susah, saya pernah mendengar dari orang-orang sekitar, bahwa orang-orang Indonesia kurang disiplin waktu, dan sebagainya, dikarenakan alam Indonesia yang telah membuat Bangsa Indonesia menjadi berleha-leha terhadap waktu. Untuk itu SMKN 3 Kuningan Mendisiplinkan Siswanya untuk tepat waktu datang ke sekolah, dan apabila terlambat datang kesekolah maka otomatis peraturan Sekolah SMKN 3 Kuningan yaitu Memulangkan siswanya yang terlambat tanpa pandang bulu, dan bagi para guru maupun Kepala Sekolahpun tidak dimasukan ke sekolah jikalau kesiangan. Itu merupakan peraturan yang telah disepakati bersama.
Maka dari itu disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi tanggung jawab.
Seragam lengkap merupakan kebanggaan Siswa-Siswi SMKN 3 Kuningan, karena, seragam lengkap dan juga yang pertama dan beda dari sekolah yang lainnya, supaya pembiasaan disiplin sejak dini, karena di duni inidustri harus disiplin dari mulai pakaian, disiplin dalam berbicara, disiplin dalam bekerja, dll.
Written By Abdulmanan on Jumat, 10 Juni 2011 | 03.41
Berjalan di jalur hijau merupakan konsep dari Sekolah dan Manajemen Sekolah Berbudaya Lingkungan di SMKN 3 Kuningan , dimana diadakan Berjalan di jalur hijau taklain untuk mempermudah lalulintas berkendara ataupun berjalankaki.
Berjalan di jalur hijau ini diterapkan dimulai tahun 2011, dimana pejalan kaki harus patuh dan disiplin terhadap peraturan yang sudah dijalankan oleh sekolah maupun Manajemen Sekolah Berbudaya Lingkungan, peraturan ini dijalankan oleh siswa-siswi maupun Guru yang berjalan kaki, dengan tertibnya semua pejalan kaki berjalan di jalur hijau yang telah disediakan oleh pihak sekolah.
Untuk kemajuan SMKN 3 Kuningan Berjalan di jalur hijau sangatlah bagus untuk diterapkan, dimana banyak sekali nilai positif, dari tidak tertabrak oleh pengendara maupun yang lainnya. Dan semoga peraturan Berjalan di jalur hijau tetap dipatuhi oleh semua siswa-siswi, guru maupun tamu yang datang ke SMKN 3 Kuningan, tak lain ini semua untuk kenyamanan kita semua.
Sebelum kita membaca ataupun kita membuat blogger, alangkah baiknya kita mengetahui asal muasal, sejarah dll, Apa itu blogger? sekarang saya akan bahas mengenai blogger.
Blogger adalah sebutan bagi orang yang menulis di blog tersebut. Ada yang menulisnya dengan dobel g, blogger, ada juga yang menulisnya dengan hanya satu g, bloger. Keduanya punya arti yang sama. Syarat seorang bisa menjadi blogger hanya satu : bisa menulis! Soal teknologi untuk blogging, ada berbagai banyak pilihan di internet, dan banyak layanan yang menyediakan tempat menulis blog secara gratis, seperti wordpress dan blogspot.
Awal mula blog adalah Web log, tulisan serupa jurnal atau buku harian yang ditampilkan di web. Ciri khususnya adalah tulisan tersusun secara kronologis, dengan tulisan terbaru ada pada bagian paling awal atau atas. Pada perkembangan selanjutnya wb log disebut sebagai blog, dan mulai ditambahkan berbagai fasilitas seperti pengunjung bisa meinggalkan komentar, ada sindikasi dengan menggunakan RSS feed, dan seterusnya.
Dan singkatnya, blogger adalah manusia biasa, dengan kemampuan rata-rata, dengan satu pembeda : suka menulis jangan percaya perkataan bahwa blogger itu jagoan soal teknis, blogger itu hacker, itu hanya menunjukkan orang tersebut sebenarnya tidak tahu apa itu blogger.
Written By Abdulmanan on Jumat, 03 Juni 2011 | 02.13
Pada tahun 2011 SMKN 3 Kuningan kembali mengadakan lomba blog yang diikuti oleh kalangan guru dan tentunya kepada semua murid SMKN 3 Kuningan. Lomba ini diadakan mulai tanggal 1 Juni 2011 dan akhir penilaian pada tanggal 5 Juli 2011.
Lomba ini menurut saya sangatlah bagus untuk siswa siswi SMKN 3 Kuningan, karena dengan adanya lomba ini Siswa-Siswi bisa belajar memperbaiki ataupun membuat blog yang lebih baik dari yang sebelumnya kita buat. dan apabila kita berkunjung ke warnet yang dibuka tidak hanya Facebook semata, tetapi dapat juga membuka blog dan memperbaiki maupun menambahkan blog supaya lebih bagus.
Pada tahun 2010 saya pernah mengikuti lomba blog yang sama di SMKN 3 Kuningan tapi Allah mungkin belum mengizinkan untuk memenangkan lomba Blog itu, tetapi saya cukup bangga karena saya dapat mewakili kelas Multimedia2 dari sekian banyaknya di kelas cuman segelintir anak yang mengikuti lomba blog ini.
Dan sekarang yang kedua kalinya saya mengikuti lomba blog di SMKN 3 Kuningan, semoga dengan adanya lomba Blog ini saya dapat memperdalam tentang pembuatan Blog atau yang lebih canggihnya lagi dalam pembuatan Web Site dengan mahir. Amin...